Powered By Blogger

Rabu, 27 Agustus 2014

05. Yurnaldi Paduka Raja




Fhoto di Kebun Manggis di Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan


Pagi itu berdering telepon saya, rupanya dari  teman Lama Sdr. Drh. Zulmanery Manir M.Si, yg tengah berada di Jakarta, memberitahukan bahwa dia tidak sempat ke solok selatan tapi, ada teman lama nanti yg akan mengontak sementara dia sekarang berada di Padang, setelah perjalanan dari Pelembang, tentu hal itu saya kaget lalu saya Tanya siapa teman kita itu, lalu dia beritahukan secara gamlang pada saya, bahwa dia Yurnaldi Paduka Raja, baru saya ingat 42 tahun yg lalu, sdr. Yurnaldi ini, seingat saya manusianya tenang, sewaktu di SMP 2 Kota Solok ketika clas mething , dia selalu memilih jurusan IPA. Sementara saya yg pola fikir hanya pas-pasan selalu memilih jurusan olah raga jurusan Volly Ball.
Saya bermermenung meng-ingat2 masa yang silam itu, datang telepon dari nomor yg tidak saya kenal, langsung aja saya angkat, Haloo… Arman !!! Ambo Yurnaldi, kini sadang berado diperjalanan menuju Kebun Manggis Arman… dengan dialek minang yang kental. Okelah Panduko ambo tunggu di Ranah Pantai Cermin. Perjalan anatara Padang dengan Lokasi Kebun Manggis memakan waktu sekitar 6 (enam) jam.
Singkat Cerita, setelah berphoto di kebun serta menikmati buah Manggis, maka mulailah kami bercerita, sebagai seorang Wartawan Senior, dia bertanya pelan tapi pasti. Dalam cara bertanya aja, terasa kekurangan saya sebagai seorang petani yg bertempat tinggal jauh di pedalaman, mungkin dia merasakan kekurangan saya dalam berwawasan serta bertindak, maklum dia-nya sudah 30 tahun di Media Massa dan Surat Kabar Harian   Kompas salah satu surat kabar terbesar di Negeri ini, serta sudah banyak melancong ke beberapa Negara dalam rangka menunaikan kewajiban sebagai wartawan, dan banyak meliput beberapa berita bencana yg ada di Tanah air.
Hari sudah menunjukkan jam 21.00 wib. Teman saya ini, adalah alumni  jurusan Kimia FMIPA IKIP Padang, harus pulang juga ke Padang dan besoknya ke Pekan Baru, disana beliau menjadi Pemred Riau Hari ini
Maka dikeluarkan dalam tas-nya 3 (tiga) buah buku karyanya sendiri, sembari berkata Arman Ko Buku Ambo ko, alun ambo pasarkan mungkin Arman yg pertama membacanya, silahkan baca-baca. Saya hanya mengucapkan terima kasih, atas pemberian itu, karena saya tahu bahwa Buku adalah guru yg tidak pernah marah, lalu mereka melanjutkan perjalan bersama keluarga menuju kota Padang. Disela-sela waktu ngobrol Istrinya Lena dan Abg. Wisnu bersama-sama di dapur membuat empek-empek Palembang, kunjungan teman lama itu sangat membuka wawasan saya, termotifasi serta terinspirasi. Dalam rangka pengembangan Komoditi Manggis ini dimasa yang akan datang.
Adapun Judul buku yg ditinggalkan pada saya adalah :
1.       Dahsyatnya Letusan Krakatau 1883
Diterbitkan oleh ; Komunitas Penggiat Sastra Padang.
2.       Jawara Menulis Artikel
Diterbitkan Oleh : IV Media. Palembang.
3.       Jurnalisme KOMPAS.
Catatan 16 tahun mewarnai KOMPAS
Diterbitkan Oleh : IV MEDIA
Perumahan Taman Putri Indah
Jln.TPI Kav.5 Simp.Pusri Kalidoni Palembang 30118



2 komentar:

  1. baru tabaco catatan arman ko......nah, kan lai berbakat menulis tuh? hehehe.....ayo bukukan pengalaman berkebun mangis ala arman ini....

    BalasHapus
  2. Mancubo-cubo pak Nal koq lai bisa. Insya Allah ambo akan mem finiskan tulisan ini.

    BalasHapus