Fhoto di Kebun Manggis di Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan
Pagi itu berdering telepon saya,
rupanya dari teman Lama Sdr. Drh.
Zulmanery Manir M.Si, yg tengah berada di Jakarta, memberitahukan bahwa dia
tidak sempat ke solok selatan tapi, ada teman lama nanti yg akan mengontak
sementara dia sekarang berada di Padang, setelah perjalanan dari Pelembang,
tentu hal itu saya kaget lalu saya Tanya siapa teman kita itu, lalu dia
beritahukan secara gamlang pada saya, bahwa dia Yurnaldi Paduka Raja, baru
saya ingat 42 tahun yg lalu, sdr. Yurnaldi ini, seingat saya manusianya tenang,
sewaktu di SMP 2 Kota Solok ketika clas mething , dia selalu memilih jurusan
IPA. Sementara saya yg pola fikir hanya pas-pasan selalu memilih jurusan olah
raga jurusan Volly Ball.
Saya bermermenung
meng-ingat2 masa yang silam itu, datang telepon dari nomor yg tidak saya kenal,
langsung aja saya angkat, Haloo… Arman !!! Ambo Yurnaldi, kini sadang berado
diperjalanan menuju Kebun Manggis Arman… dengan dialek minang yang kental.
Okelah Panduko ambo tunggu di Ranah Pantai Cermin. Perjalan anatara Padang
dengan Lokasi Kebun Manggis memakan waktu sekitar 6 (enam) jam.
Singkat Cerita, setelah berphoto
di kebun serta menikmati buah Manggis, maka mulailah kami bercerita, sebagai
seorang Wartawan Senior, dia bertanya pelan tapi pasti. Dalam cara bertanya
aja, terasa kekurangan saya sebagai seorang petani yg bertempat tinggal jauh di
pedalaman, mungkin dia merasakan kekurangan saya dalam berwawasan serta
bertindak, maklum dia-nya sudah 30 tahun di Media Massa dan Surat Kabar Harian Kompas salah satu surat kabar terbesar di
Negeri ini, serta sudah banyak melancong ke beberapa Negara dalam rangka
menunaikan kewajiban sebagai wartawan, dan banyak meliput beberapa berita
bencana yg ada di Tanah air.
Hari sudah menunjukkan jam 21.00
wib. Teman saya ini, adalah alumni
jurusan Kimia FMIPA IKIP Padang, harus pulang juga ke Padang dan
besoknya ke Pekan Baru, disana beliau menjadi Pemred Riau Hari ini
Maka dikeluarkan dalam tas-nya 3
(tiga) buah buku karyanya sendiri, sembari berkata Arman Ko Buku Ambo ko, alun
ambo pasarkan mungkin Arman yg pertama membacanya, silahkan baca-baca. Saya hanya
mengucapkan terima kasih, atas pemberian itu, karena saya tahu bahwa Buku
adalah guru yg tidak pernah marah, lalu mereka melanjutkan perjalan bersama
keluarga menuju kota Padang. Disela-sela waktu ngobrol Istrinya Lena dan Abg.
Wisnu bersama-sama di dapur membuat empek-empek Palembang, kunjungan teman lama
itu sangat membuka wawasan saya, termotifasi serta terinspirasi. Dalam rangka
pengembangan Komoditi Manggis ini dimasa yang akan datang.
Adapun Judul buku yg ditinggalkan
pada saya adalah :
1. Dahsyatnya
Letusan Krakatau 1883
Diterbitkan oleh
; Komunitas
Penggiat Sastra Padang.
2. Jawara
Menulis Artikel
Diterbitkan Oleh
: IV
Media. Palembang.
3.
Jurnalisme
KOMPAS.
Catatan 16 tahun mewarnai KOMPAS
Diterbitkan Oleh
: IV
MEDIA
Perumahan
Taman Putri Indah
Jln.TPI
Kav.5 Simp.Pusri Kalidoni Palembang 30118
baru tabaco catatan arman ko......nah, kan lai berbakat menulis tuh? hehehe.....ayo bukukan pengalaman berkebun mangis ala arman ini....
BalasHapusMancubo-cubo pak Nal koq lai bisa. Insya Allah ambo akan mem finiskan tulisan ini.
BalasHapus