Alat Pemetik Manggis
Terima Kasih, kami dari kelompok tani "IDOLA" Nagari Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan, telah menerima bantuan berupa alat pemanenan Manggis dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat, Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ; sebanyak 3 (tiga) Unit, Panjang 2,5 m, Stainlesstell serta Kawat lingkar 5 inci dan kantong bahan kaus. Seperti fhoto diatas,pada hari rabu tanggal 30 September 2014.-
Ir.Del Irwan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan
Pengembangan
serta pengolahan Industri hasil pertanian komoditi Manggis adalah salah satu
program unggulan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok
Selatan yaitu pengembangan Hortikultura yang meliputi buah-buahan, sayuran, tanaman
hias dan bio-farmaka. Komoditi hortikultura unggulan di Kabupaten Solok Selatan
selain Jeruk yang sudah ada dari tahun 2006 mulai dikembangkan, ternyata
komoditi manggis merupakan komoditi hortikultura yang juga sangat berpotensi
untuk dijadikan komoditi unggulan, dan dikembangkan di daerah Kabupaten Solok
Selatan.
Akhir-akhir ini kita seringkali
dikejutkan dan disuguhi dengan berita tentang bencana, seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan,
kekeringan, kelangkaan pangan dan masalah-masalah
lain. Semua ini terjadi akibat terganggunya ekosistem. Pembangunan yang kita
lakukan terkadang kurang memperhitungkan daya dukung lingkungan sehingga
pembangunan tidak selalu berhasil dengan maksimal. Disatu sisi kita memacu
pertumbuhan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat, namun di sisi lain kita
juga di bayang-bayangi oleh bencana yang siap datang kapan saja ketika kita
lengah.
Untuk mengantisipasi
bencana-bencana tersebut, kita perlu memikirkan pelestarian lingkungan hidup
dengan tidak mengesampingkan rencana pembangunan yang telah dibuat baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Pembangunan harus disinergikan dengan pelestarian
lingkungan hidup agar setiap pilihan dalam pembangunan selalu berwawasan
lingkungan.
Perubahan
Iklim pada abad ke-21 ini sudah mulai kita rasakan menjadi isu Nasional dan
Internasional, dimana kerusakan diatas bumi ini semakin hari semakin
mengkhawatirkan, seperti dilanda bencana-bencana alam, kelangkaan air bersih,
karena resapan air dihulu anak sungai banyak yang menjadi hamparan perkebunan,
dan pembalakan liar, yang mengakibatnya setiap anak sungai 10 tahun terakhir
sangat dangkal banyak yang mengering, untuk memperoleh air bersih yang
dikonsumsi mulai terasa susah didapatkan, Sungai-sungai menjadi alternatif
pembuangan sampah oleh masyarakat, di tambah limbah industri, pengembangan
perumahan, pertanian dll. Kesemuanya itu bermuara pada generasi dimasa yang
akan datang, kita akui bahwa yang hidup sekarang tidak begitu merasakan akibatnya,
bila kita tidak berbuat sekarang, siapa lagi yang diharapkan.
Salah
satu tanaman asli Indonesia, yang tumbuh sepanjang garis khatulistiwa di Daerah
Tropis yakni “Manggis”, akarnya kuat
guna menahan air, menjaga kelabilan tanah, batangnya besar, umurnya sangat tua,
daunnya yang rimbun, tebal, hijaunya pekat.
Dapat sedikit diharapkan menyumbangkan Oksigen (02) yang kita hirup
sehari-hari serta menyelamatkan ekosistem yang kita rasakan saat ini.
Yang
tidak kalah penting dari komoditi ini adalah produksi buahnya yang mengandung
nutrisi (gizi) yang cukup tinggi, Queen of fruits. Ratu dari segala
buah asal daerah tropis menurut masyarakat Eropa, serta memberikan nilai tambah
perekonomian masyarakat, hingga komoditi ini menurut pendapat kami salah satu komoditi
multi
guna disamping erat hubungannya dengan lingkungan hidup juga mempunyai
potensi ekonomi yang memadai.
Salah
satu cara untuk meningkatkan
pendapatan dan ekonomi masyarakat dewasa ini adalah dengan menumbuh kembangkan minat berwira usaha melalui Industri Hasil Pertanian, melihat
potensi yang
sudah ada, maka kelompok tani “IDOLA” yang berlokasi di Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir
Batang Hari Kab. Solok Selatan berjarak lebih kurang 30 KM dari ibukota kabupaten di Padang Aro, telah lama bergerak
di bidang Holticultura dengan membudidayakan
Komoditi Manggis. Usaha ini telah
dirintis
semenjak tahun 2003 yang
lalu dan sekarang sudah berproduksi/menghasilkan.
Dari
produksi buah Manggis ini, 40 % yang berkwalitas baik telah di
eksport ke luar negeri,
sementara sisanya 60% akan di olah isinya dari
buah manggis akan dijadikan Jus Buah Segar dan kulitnya dijadikan bubuk/tepung untuk di konsumsi. Karena
Nutrisi yang
dikandung oleh kulit buah manggis ini dapat menyembuhkan beberapa macam
penyakit menahun. Seperti Kanker, Kanker Payudara, Diabetes, Hipertensi dan lain-lain.
Dalam
proses penggilingan guna di jadikan tepung memerlukan mesin penggilingan hingga
jadi tepung dan dibikin semam teh celup. Karena kelompok tani ini sudah mencoba
menumbuk pakai lumpang secara manual hasilnya tidak memuaskan, karena kulit
manggis ini setelah di jemur sangat keras dan
sulit sekali dijadikan bubuk/tepung disamping itu pula dengan
tidak seimbangnya
antara tenaga yang dikeluarkan dengan hasil secara ekonomis.
Vera Septaria, SP.MP. Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan.
Program Bidang holtikultura dalam rangka pengembangan Komoditi Manggis di Solok Selatan sudah kita masukan program pengembangan serta perawatan yang telah holtikultura lakukan penanaman pada kelompok tani di KPGD seluas 200 ha. Tahun anggaran 2012 yang lalu, pada tahun anggaran 2015 ini kita kembangkan terus, sesuai dengan Program yang kita usulkan karena saat ini kita sudah memiliki Pohon Induk Komoditi Manggis, dan telah mulai penakaran, yang dikelola oleh Kelompok Tani Idola yang berlokasi di Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan.
Berfhoto bersama Dr.Ir.Yul Amri,M.Sc, Sekarang beliau Berada pada jabatan Baru Sebagai Asisten III Pada Kantor Bupati Solok Selatan
Kata Sambutan Dr.Ir. Yul Amri, M.Sc.
Ketika Menjadi Kep.Dinas Kebud.Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Dalam Buku " MANGGIS SAHABAT LINGKUNGAN.
PEMERINTAH
KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS KEBUDAYAAN
PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA
Alamat : Jln. Raya
Padang Aro-Muara Labuh
KATA
SAMBUTAN
The
Queen of Fruits (Ratu Buah) dari
daerah tropis, julukan si buah Manggis telah berjaya dibudidayakan oleh seorang
anak bangsa sang pionir, Sdr. Arman Zebua. Di seantero pelosok negeri di
Sumatera Barat, Manggis adalah buah yang cukup digemari, namun tidak pernah
tumbuh sebagai tanaman buah yang dibudidayakan. Banyak orang tahu bahwa Manggis
juga diminati oleh masyarakat luar negeri yang ditandai dengan tingginya
permintaan pedagang perantara kepada masyarakat, tetapi pasokan tidak memadai.
Kondisi ini tidak banyak yang memahami sebagai peluang bisnis yang amat
prospektif: budidaya tanaman Manggis. Adalah seorang mantan pebisnis kayu yang
menangkap peluang bisnis budidaya Manggis ini.
Berbekal pengetahuan dan ilmu yang didapatnya secara
otodidak tentang tumbuhan hutan, dan di tengah skeptis masyarakatnya Sdr. Arman
Zebua membulatkan tekadnya untuk memulai budidaya Manggis pada lahan seluas 8,8
hektar di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten
Solok Selatan tahun 2003. Dan, hingga saat ini telah berjaya membudidayakan
Manggis seluas 4.5 ha, dengan umur
tanaman mulai dari 6 bulan hingga 6 tahun. Jika tanaman Manggis masyarakat
lokal berbuah pada usia 12 tahun, maka dengan teknik budidaya dengan pembibitan
biji, Manggis Sdr. Arman Zebua telah berbuah pada usia 6 tahun. Ini adalah buah dari tekad, kerja keras dan ketabahan.
Menarik dari apa yang juga ditulis Sdr. Arman Zebua
tentang Manggis. Tidak hanya dari aspek budidaya dan manfaat ekonomis yang
menjadi perhatiannya, tetapi juga aspek lingkungan hidup dan potensi
agrotourism juga tak luput dari pengamatan. Kesimpulan Sdr. Arman Zebua,
budidaya tanaman Manggis menempati rating teratas diantara tanaman perkebunan
yang lain, seperti karet, sawit dan jeruk. Dari aspek lingkungan hidup, Manggis
memberikan manfaat pada akar yang menahan erosi dan daunnya yang rimbun hijau
pekat penyumbang oksigen. Bahkan, kesemua pesona Manggis ini, sangat mungkin
perkebunan Manggis dapat dikembangkan sebagai kawasan agrotourism.
Keadaan Buah Manggis yang tengah berputik
“Kampanye Manggis” nampaknya telah menyadarkan
masyarakat akan potensi lokal yang dimiliki serta telah memancing para pakar
untuk melakukan studi yang dalam tentang Manggis, the queen of fruits.
Dengan pengetahuan, keterampilan, pemahaman dan
dedikasi untuk mengembangkan budidaya Manggis, buah lokal yang hampir tidak
dipedulikan oleh masyarakatnya, kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi.
Dan kami menyatakan kesediaan untuk ikut mengantarkan apabila ada institusi
perguruan tinggi yang memberikan peluang kepada beliau untuk diusulkan
mendapatkan penghargaan menyandang gelar Doctor Honoris Causa untuk bidang
Budidaya tanaman Manggis.
Selamat membaca, semoga semakin
banyak lagi anak bangsa yang terinspirasi dengan semangatnya Sdr. Arman Zebua.
Dr.Ir.Yul Amri, M.Sc.
Dari Kiri Ke Kananan Pak Os Kabid Perindustrian Dinas Koperindag, Arman Zebua Pemilik Kebun Manggis, Dr.Ir.Yul Amri, M.Sc. Mantan Kep.Dinas Pertanian, Peternakan dan Perimanan Kab.Solok Selatan dan Ajudan Ketua DPRD Kab.Solok Selatan.
Tertanda
Kepala Dinas :Dr.Ir.Yul Amri, M.Sc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar