Powered By Blogger

Selasa, 05 Agustus 2014

03. Dinas Pertanian,Peternakan dan Perikanan Kab.Solok Selatan

Alat Pemetik Manggis
Terima Kasih, kami dari kelompok tani "IDOLA" Nagari Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan,  telah menerima bantuan berupa alat pemanenan Manggis dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat, Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ;  sebanyak 3 (tiga) Unit,  Panjang 2,5 m, Stainlesstell serta Kawat lingkar 5 inci dan kantong bahan kaus. Seperti fhoto diatas,pada hari rabu tanggal 30 September 2014.-

  Ir.Del Irwan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan


Pengembangan serta pengolahan Industri hasil pertanian komoditi Manggis adalah salah satu program unggulan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan yaitu pengembangan Hortikultura yang meliputi buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan bio-farmaka. Komoditi hortikultura unggulan di Kabupaten Solok Selatan selain Jeruk yang sudah ada dari tahun 2006 mulai dikembangkan, ternyata komoditi manggis merupakan komoditi hortikultura yang juga sangat berpotensi untuk dijadikan komoditi unggulan, dan dikembangkan di daerah Kabupaten Solok Selatan.
Akhir-akhir ini kita seringkali dikejutkan dan disuguhi dengan berita tentang bencana, seperti gempa bumi,  banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan, kelangkaan pangan  dan masalah-masalah lain. Semua ini terjadi akibat terganggunya ekosistem. Pembangunan yang kita lakukan terkadang kurang memperhitungkan daya dukung lingkungan sehingga pembangunan tidak selalu berhasil dengan maksimal. Disatu sisi kita memacu pertumbuhan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat, namun di sisi lain kita juga di bayang-bayangi oleh bencana yang siap datang kapan saja ketika kita lengah.
Untuk mengantisipasi bencana-bencana tersebut, kita perlu memikirkan pelestarian lingkungan hidup dengan tidak mengesampingkan rencana pembangunan yang telah dibuat baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pembangunan harus disinergikan dengan pelestarian lingkungan hidup agar setiap pilihan dalam pembangunan selalu berwawasan lingkungan.
Perubahan Iklim pada abad ke-21 ini sudah mulai kita rasakan menjadi isu Nasional dan Internasional, dimana kerusakan diatas bumi ini semakin hari semakin mengkhawatirkan, seperti dilanda bencana-bencana alam, kelangkaan air bersih, karena resapan air dihulu anak sungai banyak yang menjadi hamparan perkebunan, dan pembalakan liar, yang mengakibatnya setiap anak sungai 10 tahun terakhir sangat dangkal banyak yang mengering, untuk memperoleh air bersih yang dikonsumsi mulai terasa susah didapatkan, Sungai-sungai menjadi alternatif pembuangan sampah oleh masyarakat, di tambah limbah industri, pengembangan perumahan, pertanian dll. Kesemuanya itu bermuara pada generasi dimasa yang akan datang, kita akui bahwa yang hidup sekarang tidak begitu merasakan akibatnya, bila kita tidak berbuat sekarang, siapa lagi yang diharapkan.
Salah satu tanaman asli Indonesia, yang tumbuh sepanjang garis khatulistiwa di Daerah Tropis yakni “Manggis”, akarnya kuat guna menahan air, menjaga kelabilan tanah, batangnya besar, umurnya sangat tua, daunnya yang rimbun, tebal, hijaunya pekat.  Dapat sedikit diharapkan menyumbangkan Oksigen (02) yang kita hirup sehari-hari serta menyelamatkan ekosistem yang kita rasakan saat ini.
Yang tidak kalah penting dari komoditi ini adalah produksi buahnya yang mengandung nutrisi (gizi) yang cukup tinggi, Queen of fruits. Ratu dari segala buah asal daerah tropis menurut masyarakat Eropa, serta memberikan nilai tambah perekonomian masyarakat, hingga komoditi ini menurut pendapat kami salah satu komoditi multi guna disamping erat hubungannya dengan lingkungan hidup juga mempunyai potensi ekonomi yang memadai.
Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat dewasa ini adalah dengan menumbuh kembangkan minat berwira usaha melalui Industri Hasil Pertanian, melihat potensi yang sudah ada, maka kelompok tani IDOLA yang berlokasi di Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir Batang Hari Kab. Solok Selatan berjarak lebih kurang 30 KM dari ibukota kabupaten di Padang Aro, telah lama bergerak di bidang Holticultura dengan membudidayakan Komoditi Manggis. Usaha ini telah dirintis semenjak tahun 2003 yang lalu dan sekarang sudah berproduksi/menghasilkan.
Dari produksi buah Manggis ini, 40 %  yang berkwalitas baik telah di eksport ke luar negeri, sementara sisanya 60% akan di olah   isinya dari buah manggis akan dijadikan Jus Buah Segar dan kulitnya dijadikan bubuk/tepung untuk di konsumsi. Karena Nutrisi yang dikandung oleh kulit buah manggis ini dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit menahun. Seperti Kanker, Kanker Payudara, Diabetes, Hipertensi dan lain-lain.
Dalam proses penggilingan guna di jadikan tepung memerlukan mesin penggilingan hingga jadi tepung dan dibikin semam teh celup. Karena kelompok tani ini sudah mencoba menumbuk pakai lumpang secara manual hasilnya tidak memuaskan, karena kulit manggis ini setelah di jemur sangat keras dan sulit sekali  dijadikan bubuk/tepung disamping itu pula dengan tidak seimbangnya antara tenaga yang dikeluarkan dengan hasil secara ekonomis.


Vera Septaria, SP.MP. Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan.
Program Bidang holtikultura dalam rangka pengembangan Komoditi Manggis di Solok Selatan  sudah kita masukan program pengembangan serta perawatan  yang telah holtikultura lakukan penanaman pada kelompok tani di KPGD seluas 200 ha. Tahun anggaran 2012 yang lalu, pada tahun anggaran 2015 ini kita kembangkan terus, sesuai dengan Program yang kita usulkan  karena saat ini kita sudah memiliki Pohon Induk Komoditi Manggis, dan telah mulai penakaran, yang dikelola oleh Kelompok Tani Idola yang berlokasi di Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan.



Berfhoto bersama Dr.Ir.Yul Amri,M.Sc, Sekarang beliau Berada pada jabatan Baru Sebagai Asisten III Pada Kantor Bupati Solok Selatan

Kata Sambutan Dr.Ir. Yul Amri, M.Sc.
Ketika Menjadi Kep.Dinas Kebud.Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Dalam Buku " MANGGIS SAHABAT LINGKUNGAN.

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA
Alamat : Jln. Raya Padang Aro-Muara Labuh

KATA SAMBUTAN
            The Queen of Fruits (Ratu Buah) dari daerah tropis, julukan si buah Manggis telah berjaya dibudidayakan oleh seorang anak bangsa sang pionir, Sdr. Arman Zebua. Di seantero pelosok negeri di Sumatera Barat, Manggis adalah buah yang cukup digemari, namun tidak pernah tumbuh sebagai tanaman buah yang dibudidayakan. Banyak orang tahu bahwa Manggis juga diminati oleh masyarakat luar negeri yang ditandai dengan tingginya permintaan pedagang perantara kepada masyarakat, tetapi pasokan tidak memadai. Kondisi ini tidak banyak yang memahami sebagai peluang bisnis yang amat prospektif: budidaya tanaman Manggis. Adalah seorang mantan pebisnis kayu yang menangkap peluang bisnis budidaya Manggis ini.
Berbekal pengetahuan dan ilmu yang didapatnya secara otodidak tentang tumbuhan hutan, dan di tengah skeptis masyarakatnya Sdr. Arman Zebua membulatkan tekadnya untuk memulai budidaya Manggis pada lahan seluas 8,8 hektar di Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan tahun 2003. Dan, hingga saat ini telah berjaya membudidayakan Manggis seluas 4.5 ha, dengan  umur tanaman mulai dari 6 bulan hingga 6 tahun. Jika tanaman Manggis masyarakat lokal berbuah pada usia 12 tahun, maka dengan teknik budidaya dengan pembibitan biji, Manggis Sdr. Arman Zebua telah berbuah pada usia 6 tahun. Ini adalah  buah dari tekad, kerja keras dan ketabahan.
Menarik dari apa yang juga ditulis Sdr. Arman Zebua tentang Manggis. Tidak hanya dari aspek budidaya dan manfaat ekonomis yang menjadi perhatiannya, tetapi juga aspek lingkungan hidup dan potensi agrotourism juga tak luput dari pengamatan. Kesimpulan Sdr. Arman Zebua, budidaya tanaman Manggis menempati rating teratas diantara tanaman perkebunan yang lain, seperti karet, sawit dan jeruk. Dari aspek lingkungan hidup, Manggis memberikan manfaat pada akar yang menahan erosi dan daunnya yang rimbun hijau pekat penyumbang oksigen. Bahkan, kesemua pesona Manggis ini, sangat mungkin perkebunan Manggis dapat dikembangkan sebagai kawasan agrotourism.
 
 Keadaan Buah Manggis yang tengah berputik
“Kampanye Manggis” nampaknya telah menyadarkan masyarakat akan potensi lokal yang dimiliki serta telah memancing para pakar untuk melakukan studi yang dalam tentang Manggis, the queen of fruits.
Dengan pengetahuan, keterampilan, pemahaman dan dedikasi untuk mengembangkan budidaya Manggis, buah lokal yang hampir tidak dipedulikan oleh masyarakatnya, kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi. Dan kami menyatakan kesediaan untuk ikut mengantarkan apabila ada institusi perguruan tinggi yang memberikan peluang kepada beliau untuk diusulkan mendapatkan penghargaan menyandang gelar Doctor Honoris Causa untuk bidang Budidaya tanaman Manggis.
            Selamat membaca, semoga semakin banyak lagi anak bangsa yang terinspirasi dengan semangatnya Sdr. Arman Zebua. 
 Dari Kiri Ke Kananan Pak Os Kabid Perindustrian Dinas Koperindag, Arman Zebua Pemilik Kebun Manggis, Dr.Ir.Yul Amri, M.Sc. Mantan Kep.Dinas Pertanian, Peternakan dan Perimanan Kab.Solok Selatan dan Ajudan Ketua DPRD Kab.Solok Selatan.

Tertanda 
Kepala Dinas :

Dr.Ir.Yul Amri, M.Sc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar