Peran Sdr. Ikhtiar Zendato dalam membudayakan komoditi manggis di Nagari Ranah Pantai Cermin Kec.Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan, setelah menyelesaikan studinya di Politeknik Pertanian Unand di Payakumbuh tahun 2005, maka Ikhtiar Zendrato membantu saya secara teknis, sesuai dengan latar belakang ilmu yang dia peroleh di kampus. Setelah beberapa lama membantu kita di Kebun, datang Ide, bahwa untuk mengajukan proposal bantuan dari Pemda. Maka di bentuklah kelompok tani "IDOLA" diambil dari Kata Manggis.. Masyarakat Anak Nagari Giat Gali Potensi Idola Solok Selatan, dan sebagian besar anggotanya adalah petani manggis, dan terpilih Ikhtiar Zendrato sebagai Sekretaris, kemudian berjalanlah kolompok ini sampai sekarang, dan telah mulai mengeluarkan Produk Ekstrak Kulit Manggis "IDOLA", karena situasi dan kondisi Sdr. Ikhtiar Zendrato pindah ke Sirombu Nias Barat, karena disana dia diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil.Juga di Lingkungan Dinas Pertanian, senantiasa ilmu yang telah disumbangkannya tentang pengembangan Komoditi Manggis ini bermanfaat bagi kita semua.
Tepung Kulit Manggis Yg di Produksi "IDOLA" yg telah beredar di Pasaran, Bagi anda yg menderita Sakit Stroke, Diabetes, Asam Urat, Asam Lambung, Tumor, Kanker, Sakit Jantung, dan Merupakan Antibodi, Antivirus, Sakit Paru-Paru dll.
\
Menurut : Ikhtiar Zendrato.A.Md
Manggis merupakan salah satu tanaman
buah-buahan asli Indonesia
yang mempunyai potensi tinggi untuk dikembangkan. Sayangnya, perhatian masyarakat terhadap
tanaman ini masih dirasakan kurang.
Sementara masyarakat Eropa sangat mengaguminya sebagai “queen of fruits”.
Manggis memiliki potensi peluang
pasar yang cukup cerah, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari tingginya
permintaan produksi manggis dari pasar internasional. Namun peluang pasar tersebut tidak dapat
terpenuhi disebabkan semakin berkurangnya masyarakat yang membudidayakan
tanaman ini.
Kendala utama yang menyebabkan orang
enggan membudidayakan manggis diantaranya masa remaja sampai berbuahnya relatif
lama hingga 15 tahun.
Seiring
dengan semakin berkurangnya populasi manggis yang tumbuh disebabkan oleh beralihnya masyarakat menaman tanaman perkebunan berupa
kelapa sawit, karet, kakao, dll dan juga manggis yang pada umumnya ditanami
disekitar rumah masyarakat, banyak ditebangi akibat dilaluinya jaringan listrik
atau untuk digantikan dengan tanaman pelindung lainnya.
Membuat
tulisan ini bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat agar menjadikan manggis
ini sebagai tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan juga
mampu menjadi tanaman pelindung sehingga pencemaran lingkungan dapat berkurang.
Berdasarkan
kondisi tersebut diatas dan di awali dengan tekad ingin melestarikan manggis
sebagai tanaman khas Indonesia dan juga mengajak masyarakat agar tetap
memelihara manggis sebagai tanaman produktif, maka pada tahun 2005 saya membantu
Bpk Arman Zebua menanam serta merawat Manggis yang ada di kebun beliau.
Pengalaman ini menjadi
salah satu “Sahabat Informasi” bagi petani, kaum kawula muda yang mempunyai
semangat juang tinggi serta kepada masyarakat umum lainnya.
Ini merupakan
cerminan perjalanan penanaman manggis di Nagari Ranah Pantai Cermin Kec. Sangir
Batang Hari Kab. Solok Selatan. Sumatera Barat.
Terima kasih yang
tak terhingga kepada orang tua sekaligus pemberi semangat dalam perjuangan
komoditi manggis ini yaitu Bapak.ARMAN ZEBUA. Atas kepedulian yang
tinggi terhadap lingkungan sudah selayaknya beliau mendapatkan penghargaan yang
layak dari apa yang telah beliau perbuat.
1.1 Latar
Belakang
Memulai
langkah awal dalam menentukan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi
disamping mempunyai pasar yang kompetittif juga memiliki nilai pelestarian
tanaman dan memiliki umur yang cukup panjang.
Setelah dipertimbangkan maka terpilihlah manggis ini untuk dijadikan
tanaman perkebunan pada lahan seluas 8.8. ha. oleh Bpk Arman Zebua
Pada
awalnya langkah ini, sangat bertolak
belakang dengan kondisi masyarakat saat itu.
Umumnya masyarakat menanam
kebunnya dengan tanaman kelapa sawit, karet, kakao, dll. Namun dengan tekad yang kuat tetap
melakukan penanaman ini sambil memberitahukan manfaat yang dapat kita dapatkan
dari komoditi manggis ini.
Mengajak
masyarakat agar juga mengikuti langkah yang di lakukan sangatlah tidak
mudah. Berbagai macam cara dilakukan
agar masyarakat mau menanam manggis, namun hal itu masyarakat kurang menerima
karena perkiraan mereka usia berproduksinya manggis ini sangat terlalu lama
sampai 15 tahun.
Akhirnya Saya ambil langkah membantu Arman Zebua sekalian memanfaatkan ilmu yang saya pelajari di kampus saya di Politeknik Pertanian Unand. dimana beliau
pada waktu itu merupakan ketua BPN yang cukup mengenal sifat masyarakat
setempat dan juga merupakan salah satu pemerhati lingkungan, kita memutuskan
untuk memberikan contoh langsung dilapangan dengan melakukan penanaman manggis pada tahun 2003 sebanyak 400 batang yang
hidup Insya Allah akan berbuah tahun 2010 sebanyak 215 (dua ratus lima belas)
batang. Kami lanjutkan penanaman tambahan serta menyisip pada bulan Januari
2009 sebanyak 450 (Empat ratus lima
puluh) batang berarti batang Manggis yang ada di kebun Bpk Arman Zebua sekarang berjumlah = 665 (enam ratus
enam puluh lima)
batang.
Ikhtiar Zendrato tengah memperhatikan buah manggis
Hal
ini cukup membuat heboh ditengah-tengah masyarakat Nagari Ranah Pantai Cermin
Kec. Sangir Batang Hari Kab. Solok Selatan dan menjadi perhatian karena menurut
mereka tidak pernah ada orang yang menanam manggis sebanyak itu. Umumnya manggis ditanami sekitar 2-3 batang
yang hanya difungsikan sebagai tanaman pelindung disekitar rumah. Langkah yang kita lakukan tersebut akhirnya
membuat masyarakat bertanya apa sebenarnya keuntungan dari tanaman manggis
tersebut. Beberapa orang masyarakat
mulai mengikuti hal serupa Dari pemantaun kita di lapangan pada musim
buah manggis berikutnya banyak masyarakat yang melakukan pembibitan manggis dan
umumnya mereka membibitkan untuk ditanam pada kebun mereka.
Tujuan
kita melakukan pembudidayaan ini
v
Meminimalkan
bencana alam.
v
Melestarikan
tanaman khas tropis Indonesia.
v
Menjadikan
komoditi unggulan Kabupaten Solok Selatan.
v
Nagari
Ranah Pantai Cermin Kec.Sangir Batang Hari Kab.Solok Selatan dijadikan pusat
Penelitian Komoditi Manggis di Indonesia.
v
Meningkatkan
Pendapatan para petani.
v
Menjadikan
lingkungan yang asri/alami.
v
Mengurangi
angka pengangguran.
1.2 Perkembangan
Tanaman Manggis
Tanaman
manggis yang kita tanam yang bertepatan dengan pemekaran Kabupaten Solok
Selatan tersebut, ternyata perkembangannya sangat luas biasa. Masyarakat yang pada awalnya tidak tertarik
dengan komoditi manggis ini ternyata mulai mengikuti dengan menanami kebunnya
dengan komoditi manggis. Umumnya
masyarakat masih menyisipkan tanaman lain yang memiliki usia panen yang relatif
cepat seperti coklat, kopi dll.
Berdasarkan
informasi yang kita terima dari Camat Sangir Batang Hari Ahmad Jaya, Ama.Pd,
jumlah manggis yang ditanam diwilayah Kecamatan Sangir Batang Hari mencapai
23.000 batang dan khusus dinagari Ranah Pantai Cermin mencapai 12.000
batang. Ini sungguh diluar perkiraan
kita sebelumnya. Dengan jumlah komoditi
manggis tersebut diatas, berkemungkinan Kabupaten Solok Selatan menjadi
penghasil buah manggis terbesar di Sumatera Barat atau bahkan di Indonesia.
Keyakinan
kita tersebut semakin kuat dimana tanaman yang perkiraan masyarakat awalnya
sangat lama berbuah ternyata pada tahun ke – 6 (enam) sudah mulai
produksi. Hal ini semakin menarik minat
masyarakat untuk bercocok tanam dengan manggis.
Budidaya
Manggis
(Garcinia mangostana L) merupakan
salah satunya tanaman khas khatulistiwa yang banyak tumbuh di Negara-negaa
tropis seperti Indonesia,
Thailand Kamboja dan Negara Tropis lainnya.
Tanaman manggis merupakan pohon besar berdaun lebar dan rimbun. Tinggi pohon yang telah dewasa mencapai 12
meter dengan umur dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Daunnya tunggal dan berpasangan di sisi
ranting. Bentuk daun bulat panjang
dengan ukuran panjang 13-26 cm dan lebar 6-12 cm. Helai daunnya kaku dan tebal. Permukaan daun bagian atas licin, berlilin,
mengkilat dan berwarna hijau tua.
Pada saat ini jarang
sekali ada petani yang menanam manggis.
Tanaman yang sekarang sudah berproduksi kebanyakan merupakan tanaman
warisan dari nenek moyang. Perawatan
tanaman ini diserahkan kepada alam sehingga wajar kalau hasilnya juga rendah.
Keengganan petani
menanam manggis tampaknya dibayangi oleh anggapan bahwa tanaman manggis terlalu
lama untuk mulai menghasilkan buah.
Anggapan ini sebenarnya kurang tepat. Dengan melakukan perawatan yang
rutin dan pembuatan tapak kuda disekitar pokok manggis, usia mulai berbuah dapat
dipercepat. Hal ini dapat kita lihat
pada kebun Bp. Arman Zebua yang sudah berbuah pada umur 6 (enam) tahun.
2.1 Syarat Tumbuh.
Manggis yang ditanam di Indonesia
umumnya berasal dari biji dan sudah berumur puluhan tahun. Kebanyakan tumbuh secara alami tanpa
perawatan dan merupakan tanaman warisan yang ditanam dikebun, hutan atau lereng
gunung.
Tanaman manggis memiliki daya
penyesuaian cukup luas terhadap berbagai jenis tanah. Meskipun demikian, jenis
tanah yang paling baik untuk tanaman ini adalah tanah latosol yang air tanahnya
memadai.
Faktor iklim yang paling berperan
terhadap pertumbuhan dan produksi manggis adalah suhu udara dan curah
hujan. Sedangkan penyinaran matahari
merupakan factor yang lebih bersifat perangsang (induktif) pembungaan.
2.2 Penanaman Manggis
Bibit
manggis yang ada saat ini terdiri dari bibit asal biji, sambungan dan
susuan. Untuk membedakan macam-macam
bibit yang ada, sebaiknya kita mengetahui cirri-cirinya.
Ø
Bibit
asal biji
Ciri bibit manggis asal biji
adalah batangnya tegak dan kekar. Batang
tampak mulus, tidak ada bekas penyembuhan luka.
Bibit asal biji baik digunakan untuk batang bawah dalam perbanyakan
dengan cara sambungan atau susuan.
Ø
Bibit
Sambungan
Ciri mencolok yang membedakan
bibit sambungan dengan bibit lainnya adalah adanya bekas penyembuhan luka yang
biasanya berbentuk huruf V pada batas sambungan antara batang atas dan batang
bawah.
Ø
Bibit
Susuan
Ciri bibit ini adalah pertumbuhan
batang atas seolah-olah bergandengan dengan batang bawah. Pada sisi kiri dan kanan batang bawah tempat
terjadinya penyusuan dengan batang atas akan tampak jelas adanya penyembuhan
luka.
Untuk
mendapatkan tanaman manggis yang menghasilkan buah banyak, bermutu, berumur
genjah, serta tahan hama
dan penyakit, perlu adanya seleksi sejak pembibitan. Bibit yang lolos seleksi ini akan terjamin
keunggulannya. Adapun persyaratan yang
perlu dipenuhi sehinga bibit manggis bisa disebut unggul adalah sebagai berikut
:
o
Bibit
merupakan turunan dari varietas manggis unggul.
Keunggulan yang dimiliki oleh varietas manggis unggul antara lain
produksi setiap musimnya tinggi, kualitas buahnya baik, serta tahan terhadap hama dan penyakit.
o
Bibit
harus dalam kondisi sehat. Bibit manggis
yang sehat mempunyai ciri perawakannya kekar dan percabangannya banyak dengan
daun berwarna hijau mengilat tanpa ada noda-noda cokelatdipermukaan helai
daunnya.
2.3 Manfaat
Tanaman Manggis
Produk
utama dari manggis adalah buahnya.
Masyarakat luas menggemari buah manggis untuk dikonsumsi sebagai “buah
segar”, karena buah yang telah matang (masak) memiliki cita rasa yang khas
yakni manis, asam dan menyegarkan. Disamping
itu buah manggis mengandung nutrisi (gizi) yang cukup tinggi dan komposisinya
sangat lengkap, sepertitabel dibawah ini :
KOMPOSISI GIZI
|
KANDUNGAN GIZI
|
|
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat besi
Vitamin B.1
Vitamin C
Air
|
63,00
0,60
0,60
15,60
8,00
12,00
0,80
0,03
2,00
83,00
|
cal
gr
gr
gr
mg
mg
mg
mg
mg
gr
|
Sumber ; Direktorat
Gizi Depkes (1981)
Kegunaan
lain dari buah manggis adalah untuk bahan sirup, kolak, jeli, sari buah, jenang
atau lempak (buah kalengan), Isi buah manggis berkhasiat sebagai obat sariawan,
obat luar, wasir dan borok. Tentang bagian tanaman manggis yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan hidup dan kehidupan manusia, antara lain kulit dan
batangnya. Batangnya dapat dipergunakan untuk bahan bangunan dan kerajinan.
Kulit batangnya sering dimanfaatkan untuk bahan pewarna, air rebusan kulit
batang tersebut berkhasiat untuk pengobatan sakit mencret, dalam beberapa buku
tentang tanaman obat tradisional Indonesia, disebutkan bahwa air rebusan kulit
buah manggis berkhasiat untuk berbagai penyakit, namun tidak diperinci tata
cara ramuan dan penggunaannya. Menurut. Dr. Raffi
Purmawati, Manggis mengandung xanthone yang merupakan anti oksidan yang sangat
tinggi yaitu sekitar 17.000 – 20.000 orac per 10 ons yang setara dengan 66,7
kali anti oksidan wartel 8,3 kali anti oksidan jeruk, dimana anti oksidan pada
buah dan kulit manggis ini sangat bermanfaat untuk menetralkan radikal bebas
penyebab penyakit degeneratif seperti jantung, struk dan kanker. Sebagian
masyarakat Taiwan,
percaya bahwa buah manggis sangat berkhasiat menyembuhkan penyakit lever.
Ikhtiar Zendrato Tengah memperhatikan pertumbuhan Daun Manggis
Sektor
pertanian merupakan sektor terbesar yang berperan dalam menggerakkan
perekonomian Kabupaten Solok Selatan. Sektor pertanian ini didukung pula oleh
tanah yang subur dan banyaknya sungai yang dapat dijadikan sebagai sumber pengairan
terutama bagi areal persawahan.
Manggis
merupakan tanaman holtikultura yang sudah
ditanam masyarakat. Tapi penanaman ini dilakukan tidak dengan tujuan untuk
komersial. Umumnya tanaman manggis yang
ada di Solok Selatan merupakan tanaman
tua yang ditanami oleh orang tua kita dahulu.
Manggis di Solok Selatan bahkan ada yang mencapai ratusan tahun.
Dengan masih luasnya lahan yang bisa dijadikan areal
perkebunan manggis diharapkan ke depan Kabupaten Solok Selatan bisa menjadi
sentral produksi buah manggis di Sumatera Barat.
Pasar buah manggis cukup cerah
namun selama ini pembudidayaannya belum mendapat perhatian dan perioritas
utama, oleh karena itu, di masa mendatang
pengembangan budidaya manggis layak diarahkan secara intensif dan
berorientasi agrobisnis.
Dalam
acara lokakarya “International Workshop
for Promoting Research on Tropical Fruits” yang diikuti oleh para peneliti
dan administrator dari 19 negara pada tahun 1983 di Jakarta, antara lain
merekomendasikan pentingnya memprioritaskan pengembangan buah-buahan tropis,
yang mempunyai nilai ekonomis dan sosialnya cukup tinggi diantaranya adalah “Buah
Manggis”.
Peluang Pasar luar negeri diperkirakan semakin
terbuka lebar, permintaan buah manggis dari luar meningkat terus dengan laju
peningkatan 10,7% per tahun . Volume dan nilai Ekspornya selama 16 tahun
terakhir meningkat 600 kali lipat. Permintaan Buah Manggis dari luar negeri
sebanyak 400 ton setiap bulan belum terpenuhi. (Sumber: BPS diolah oleh
direktorat Bina Usaha Tani dan Pengendalian hasil).
Dengan sudah adanya 18.000 batang manggis yang ada
di Kecamatan Sangir Batang Hari dan prospek ekonomi yang cukup cerah kedepan,
diharapkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan agar menjadikan
tanaman manggis ini menjadi ”komoditi
unggulan” dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat petani agar
menanam manggis sebagai tanaman kebun selain kelapa sawit, karet, kakao
dll. Diharapkan kepada dinas terkai agar
memikirkan pengembangan manggis kedepan mulai dari sektor pembudidayaan,
pengembangan luasan kebun, pemasaran sampai pada tingkat promosi sehingga
komoditi manggis di Solok Selatan akan mampu berbicara di tingkat nasional.
Kepala Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok selatan DR.Ir.Yul Amri, Msc, sangat tertarik
dengan adanya komoditi manggis di Solok Selatan. Beliau mengatakan bahwa
komoditi ini bisa menjadi salah satu daya penarik minat wisatawan ke Kab. Solok
Selatan untuk dijadikan sebagai agro wisata. Beliau mencoba untuk mempromosikan
komoditi ini. Setelah kita buka situs Internet, buah segar yang dieksport ke
Negara-negara Eropa khas Tropis adalah Durian
(King
Of Fruits), Manggis (Queen Of Fruits) dan Mangga
(The Best-loved Tropical Fruit), buah manggis sebagai perpaduan antara
keindahan warna dengan kelezatan rasa sehingga tanaman ini disebut “
Finest fruit of the Tropics”.
Kalau boleh kita mengutip sedikit pendapat David Fairchild Penjelajah
daerah Tropis pada abad ke-20, membuat kita sangat yakin bahwa yang kita miliki
dalam jumlah banyak seperti yang dirintis oleh Sdr. Arman Zebua dan dibantu
Kebun Manggis Organik, perawatannya tdk pakai Bahan Kimia yg produksi buahnya dijadikan Ektak Kulit Manggis "IDOLA"
Penutup
Sebagai tanaman yang memiliki banyak
manfaat, sudah selayaknya tanaman ini dijadikan sebagai komoditi unggulan. Harapan kita ke depan pihak instansi terkait
khususnya dinas pertanian (holtikultura)
memberikan sosialisasi kepada masyarakat petani agar terobosan yang telah kita
lakukan ini semakin banyak yang mengikutinya.
Demikianlah sekelumit perjalanan
penanaman komoditi manggis di Kenagarian Ranah Pantai Cermin, Kec. Sangir
Batang Hari Kab. Solok Selatan. Ini hanyalah merupakan informasi yang memuat
beberapa penggal cerita penanaman manggis.
Tulisan ini tentu jauh dari
sempurna. Kritik dan saran sangat kita
harapkan untuk lebih memacu semangat ke depan.
Semoga kepada masyarakat yang membaca buku ini dapat mengambil hikmahnya.
Sekarang Sdr. Ikhtiar Zendrato,A.Md. Staf Pada Kantor Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nias Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar